Home » » Jangan Jadikan Pernikahan Penghalang Dalam Mencari Ilmu

Jangan Jadikan Pernikahan Penghalang Dalam Mencari Ilmu

Written By Unknown on Kamis, 01 Januari 2015 | 21.53

Imam Syafii berkata : "barang siapa yang menginginkan dunia dia harus mempunyai ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat dia harus mempunyai ilmu" Demikian pula Imam Ibn Ruslan dalam Kitab Zubad menyatakan :
وكل من بغير علم يعمل * عمله مردودة لاتقبل
setiap orang yang beramal tanpa ilmu maka amalnya tidak akan diterima

Sungguh meraih ilmu itu penting sebagaimana disampaikan Imam Fath al Mausily kepada para muridnya :
قال فتح الموصلي رحمه الله ، اليس المريض إذا منع الطعام والشراب والدواء يموت؟ قالوا بلي, قال كذلك القلب إذا منع الحكمة والعلم ثلاثة أيام يموت. المنهج السوي 91
"bukankah orang yang sakit yang dilarang makan dan minum juga konsumsi obat akan mati?" Murid-muridnya berkata: "yaa tentuu", Imam Fath berkata: "begitu juga hati, ketika tercegah mendapatkan hikmah dan ilmu selama tiga hari, maka matilah hati".

Pernikahan dan mencari ilmu bukanlah sesuatu yang patut dipertentangkan, namun tanpa ilmu yang cukup pernikahan bisa menjadi malapetaka saat pernikahannya ternyata tidak sah. Tanpa ilmu pernikahan yang seharusnya menjadi media menambah ibadah, mungkin malah menjadi penghalang ibadah karena kedangkalan ilmu.

Dengan ilmu yang cukup, pernikahan malah akan menjadi semangat baru antara suami isteri untuk saling mendorong agar senantiasa tidak berhenti mengaji dan mengkaji. Karena bagi pemilik ilmu, ilmu bahkan akan menjadi kawan saat pemiliknya telah mati dan menenagkannya di alam kubur, sebagaimana riwayat Ibn Abbas :
عن ابن عباس: إذَا مَاتَ العَالِمُ صَوَّرَ الله عِلْمَهُ فِي قَبْرِهِ يُؤْنِسُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَيَدْرَأُ عَنْهُ هَوَامّ الأرْضِ

Terkait hal ini al-Imam Abu Hanifah an-Nu’man berwasiat kepada para pemuda :

ﻭﻻ ﺗﺘﻮﺯﻭﺝ ﺍﻻ ﺑﻌﺪ ﺃﻥ ﺗﻌﻠﻢ ﺃﻧﻚ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺣﻮﺍﺋﺠﻬﺎ ﻭﺍﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻭﻻ ﺛﻢ ﺍﺟﻤﻊ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﺛﻢ ﺗﺰﻭﺝ, ﻓﺎﻧﻚ ﺍﻥ ﻃﻠﺒﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﻲ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻋﺠﺰﺕ ﻋﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺩﻋﺎﻙ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺍﻟﻰ ﺷﺮﺍﺀ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﻱ ﻭﺍﻟﻐﻠﻤﺎﻥ ﻭﺗﺸﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺀ ﻗﺒﻞ ﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ, ﻓﻴﻀﻴﻊ ﻭﻗﺘﻚ ﻭﻳﺠﺘﻤﻊ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﻋﻴﺎﻟﻚ ﻓﺘﺤﺘﺎﺝ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻤﺼﺎﻟﺤﻬﻢ ﻭﺗﺘﺮﻙ ﺍﻟﻌﻠﻢ.

Janganlah engkau (terburu2) menikah kecuali setelah engkau mengetahui bahwasanya engkau sudah mampu untuk bertanggung
jawab memenuhi seluruh kebutuhan2 Istrimu.

carilah ilmu terlebih dahulu, kemudian(setelah punya ilmu) kumpulkanlah harta benda dari jalan yang halal lalu menikahlah. Jika engkau mencari harta benda di tengah2 waktumu mencari ilmu, maka engkau akan lemah di dalam mendapatkan
ilmu, karena harta benda selalu mengajakmu untuk terus berniaga dengan orang2 sekitarmu, dan engkau akan tersibukkan dengan urusan dunia juga wanita sebelum engkau benar2 mendapatkan ilmu.

(jika itu yang terjadi) maka waktumu akan tersia-siakan, dan engkau akan mempunyai banyak anak, keluargamu akan menjadi semakin banyak juga. Oleh karena itu, maka engkau akan sangat berhajat untuk memenuhi kebutuhan2 mereka dan engkau lalu meninggalkan ilmu.

ﻭﺍﺷﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﻋﻨﻔﻮﺍﻥ ﺷﺒﺎﺑﻚ ﻭﻭﻗﺖ ﻓﺮﺍﻍ ﻗﻠﺒﻚ ﻭﺧﺎﻃﺮﻙ ﺛﻢ ﺍﺷﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﻤﺎﻝ ﻟﻴﺠﺘﻤﻊ ﻋﻨﺪﻙ, ﻓﺎﻥ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻭﺍﻟﻌﻴﺎﻝ ﻳﺸﻮﺵ ﺍﻟﺒﺎﻝ, ﻓﺎﺫﺍ ﺟﻤﻌﺖ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻓﺘﺰﻭﺝ.

Sibukkanlah waktumu dalam mencari ilmu pada masa-masa mudamu, pada waktu hatimu masih senggang dari banyak pikiran, kemudian setelah itu (setelah ilmu berhasil diraih), sibukkanlah dirimu untuk mengumpulkan harta benda, karena sesungguhnya banyaknya anak dan keluarga akan mengganggu pikiran. Dan ketika harta sudah kau raih, maka menikahlah.

*Di nukil dari kitab al-Asybah wa an-Nadzoir
li Ibni Najm
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | zoel | KUA
Copyright © 2013. Pelopor Pelayanan Berbasis IT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KUA Klojen
Proudly powered by KUA Klojen