Home » » Pesan Guru Pada Muridnya Yang Menikah

Pesan Guru Pada Muridnya Yang Menikah

Written By Unknown on Selasa, 05 November 2013 | 17.15

Ku hantarkan pernikahanmu dengan istighfar
 Seseorang bertanya, kenapa di momen-momen kesenangan PERNIKAHAN, selalu saja diawali dengan pembacaan istighfar, kenapa tidak dicukupkan dengan basmalah atau hamdalah atau kalimat dzikir yang lain selain istighfar.
Sebagian orang memahami istighfar itu momen sedih atau bacaan bila tertimpa musibah Istighfar atau doa permohonan ampun, adalah dzikir yang Allah menjanjikan setiap kali ummat Muhammad memperbanyak istighfar maka setiap kesusahan akan diganti kesenangan, kesulitan akan diberikan jalan keluar dan diberikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Bacaan ringan yang memberikan banyak manfaat. 

Dzikir istighfar dibudayakan sebagai pembuka setiap ‘transaksi’ akad nikah karena dalam akad nikah memberikan persyaratan yang sangat berat untuk ukuran masa sekarang ini, yaitu adil. Laa nikaaha illa biwaliyyin mursyidin washahidai adlin. Tiada nikah itu tergolong sah tanpa wali dan saksi yang adil. Dalam hasanah fikih kriteria adil adalah orang yang ibadahnya lebih mendominasi dibanding maksiat atau amal sia-sia dalam setiap harinya. 

Untungnya fikih selalu lentur terhadap zaman, sebagian ulama termasuk didalamnya shahib bughyat mustarsyidin menyatakan bahwa nikah tetap bisa dilangsungkan dengan wali atau saksi yang fasik dengan catatan mau bertaubat. Dan Istighfar ini adalah salah satu ikhtiyar pertaubatan itu. Pernikahan memang bukan sekedar menjalankan budaya atau media pemenuhan nafsu syahwat. 

Pernikahan adalah prosesi peralihan amanat Allah yang dibebankan pada orang tua kepada seorang calon suami. Karenanya RasuluLlah merasa perlu mengingatkan para calon suami dengan kalimat ittaqillah, ittaqillah, ittaqillah finnisa. Tidak ada amanat Allah yang ringan dijinjing, mudah dipanggul, maka hanya dengan bekal rasa khauf dan raja’ lah pernikahan bisa terasa nikmat dijalani. Maka istighfar akan menjadi bekal yang luar biasa bagi pasangan suami isteri dalam mengarungi bahtera rumah tangga, bila ada kesedihan, Allah akan menggantinya dengan kebahagiaan, bila ada kesulitan, Allah memberikan jalan keluar. Dan istighfar secara tersirat disebutkan Nabi sebagai kunci kebahagiaan seseorang, thubaa liman malaka lisanah, wawasi’ahu baituh wa baka khati’atuh. 

Berbahagialah orang yang mampu menjaga lisannya, rumahnya membuat hatinya lapang karena senantiasa diisi dengan dzikir dan qira’ah dan yang membuatnya senantiasa menangis adalah kesalahannya sendiri. Ananda, Kuhantarkan pernikahanmu dengan istighfar
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | zoel | KUA
Copyright © 2013. Pelopor Pelayanan Berbasis IT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KUA Klojen
Proudly powered by KUA Klojen