Home » » Keluarga adalah Amanah Allah

Keluarga adalah Amanah Allah

Written By Unknown on Senin, 19 Mei 2014 | 02.12

oleh Ustadzah Raudloh Quds Mustofa

Setiap rumahtangga yang ingin selalu dinaungi rahmat oleh Allah SWT, semua anggotanya harus selalu berusaha menggapai ridloNya. Hal apa saja yang membuat Allah ridlo, harus senantiasa diupayakan untuk dilaksanakan semaksimal dan sebaik mungkin. Dan hal apa saja yang membuat Allah murka, hendaknya diupayakan untuk dihindari dengan kesungguhan yang nyata.

Seseorang yang berniat membina rumahtangga, hendaknya mempersiapkan diri untuk mengemban amanah dari Allah. Amanah tersebut tidaklah ringan dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Isteri dan anak adalah amanah utama bagi seorang suami. Apa yang dilakukan isteri dan anak, suami ikut mendapat imbalannya. Jika amal bagus, maka ia akan ikut mendapat pahala. Jika amal tidak baik, maka ia akan ikut mendapat dosanya.

Seorang kepala keluarga juga seharusnya bisa mengendalikan rumahtangganya di jalan Allah. Apa yang diberikannya untuk anak isteri, apa yang diajarkannya kepada anak-anaknya tentang kebajikan, apa yang dilakukannya di luar rumah dan apa yang menjadi tujuan hidupnya haruslah di jalan yang diridloi Allah.
Memberi nama yang baik, memberi pendidikan yang Islami, memcari rizki yang halal adalah contohnya. Mengajari anak kebajikan sejak dini juga bisa menjadi bekal yang bisa membawa si anak selalu berada di jalan Allah.

Shalat berjamaah adalah salah satu hal penting agar Allah senantiasa merahmati rumahtangga yang dibina. Meskipun -misalnya- seorang kepala keluarga juga mendapat tugas untuk menjadi imam di suatu masjid di luar rumahnya, tapi ketika kembali ke rumah seyogianya dia tetap siap menjadi imam bagi isteri dan anak-anaknya. Selain pahala dan manfaat jamaah sangat banyak, juga menjadi contoh bagi anak-anak bahwa seorang ayah dengan kesibukannya, tetap punya waktu untuk keluarga.
Demikian juga mendidik anak dalam bergaul dan berteman. Memang kita tidak boleh membedakan kaya dan miskin dalam mencari teman, tapi memilih yang akhlaq dan pendidikannya baik adalah suatu hal mutlak, sehingga anak kita mendapat pengaruh yang baik, bukan sebaliknya.

Ada sebagian pendapat sesepuh kita mengatakan, hendaknya anak-anak kita jangan dibiarkan berkeliaran di luar pada saat senja atau maghrib. Ternyata itu memang ada benarnya, karena waktu maghrib sampai isya, rahmat Allah turun kepada orang-orang yang sedang beribadah, menjalankan shalat wajib dan sunnah, membaca dan atau mengajarkan Qur'an dan seterusnya. Jika anak kita tidak di rumah ketika rahmat itu turun, jelaslah dia tidak akan mendapatkannya.

Semoga kita dipilih Allah menjadi hamba-hambaNya yang selalu mendapat rahmatNya. Amien.

*oleh-oleh ngaji di Ustad al Habib Shaleh Alaydrus pada hari jumat terakhir di bulan Sya'ban 1430 H. semoga bermanfaat*
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | zoel | KUA
Copyright © 2013. Pelopor Pelayanan Berbasis IT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KUA Klojen
Proudly powered by KUA Klojen