Seseorang yang hanya mau menikah dengan orang yang seide dan cocok segala-galanya, tentulah seumur hidup dia tidak akan mendapatkan yang diingininya hingga menjadi bujang lapuk. Masing-masing manusia yang hidup di dunia ini memiliki sifat baik dan buruk dengan kadar yang berbeda-beda tanpa kecuali.
Pasangan suami isteri yang mampu meredam perbedaan dan mengemukakan persamaan prinsip fundamental seperti iman, pandangan hidup dan cara hidup yang diselenggarakan akan mampu mengatasi perbedaan dan perselisihan rumah tangga. Kecocokan dalam hal-hal yang prinsip seperti iman dan pandangan hidup, akan menumbuhkan akhlak dan gairah positif dalam berinteraksi satu sama lain. Kesamaan pijakan dalam mengembangkan hubungan dapat dijadikan modal dan pedoman untuk memikirkan, merundingkan, mendesain dan mengembangkan cara-cara untuk menghadapi dan menggarap kesulitan-kesulitan yang mereka duga mungkin akan terjadi, dan mereka sadar bahwa conflict is inherent in marital life.
Mereka yang tidak mampu mengurai titik temu dan menjadikan sisi persamaan sebagai dasar pijakan dalam menyelesaikan masalah keluarga, akan menemui kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Meski tidak bermaksud bercerai, mereka tidak mampu menemukan ketenangan dalam rumah tangga karena mereka tidak mengerti bagaimana caranya dan apa yang harus diperbuat karena tidak memiliki dasar pijakan bersama dalam bangunan keluarga.
Pada posisi ini, mereka yang tidak berhasrat berpisah dapat mencoba mencari bantuan penasehat perkawinan atau minimal memusyawarahkan dengan keluarga besar mereka sebagai mana yang tersirat dalam perintah Al Quran, ”mereka yang menghawatirkan terjadinya perselisihan, sebaiknya menunjuk orang bijak diantara keluarga mereka masing-masing untuk diajak berembug menemukan dasar pijakan dan pondasi keluarga yang kuat.”
Posting Komentar