Home » » Andai Aku Tak Menikah Dengannya

Andai Aku Tak Menikah Dengannya

Written By Unknown on Sabtu, 01 Februari 2014 | 18.42

Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA
Pernikahan adalah suatu perjanjian yg besar, suatu pertanggungjawaban yang berat bagi seorang laki-laki yang mana dia mengambil seorang wanita dari kedua orangtuanya untuk hidup bersamanya dalam sebuah bahtera yang bernama rumah tangga yang dipimpin olehnya. ↪Istri adalah suatu amanat bagi suami. Suami/laki-laki merupakan qowwam (pemimpin) bagi wanita. ↪Pemimpin (qowwam) ini harus memenuhi 3 fungsi, yaitu : Mengarahkan istrinya. Mengayomi istrinya. Melindungi istrinya.

Suatu penikahan yang merupakan suatu ibadah itu kuat sekali digoda oleh syaitan agar rumah tangga nya karam. Oleh karena itu sangat-sangat penting bagi seorang suami untuk memahami tabiat wanita. Karena wanita itu bukan diciptakan dari baja yang bisa meleleh, bukan pula dari batu yang bisa hancur berkeping-keping jadi kerikil, tetapi wanita diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok, yang jika diubah akan patah, namun jika tidak diubah akan tetap bengkok, oleh karena itu Rasulullah pun tidak menyuruh lelaki untuk mengubahnya, namun Beliau berwasiat: JAGALAH WANITA-WANITA ITU. Pelan-pelan dan berlemahlembutlah pada wanita. Sehingga setelah memahami tabiatnya, kemudian memperlakukannya dengan ma'ruf, dengan sebaik-baiknya, seperti firman Allah : "Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dgn jalan paksa dan janganlah kamu mnyusahkan mereka krn hendak mengambil kembali sebagian dr apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yg nyata. Dan bergaullah dgn mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) krn mungkin kamu tdk menyukai sesuatu, padahal Allaah menjadikan padanya kebaikan yg bayak." QS. An-Nisaa (4) : 19

Pada saat seorang suami mendapati hal yang tidak disukainya dari seorang istri, maka harus bersabar, dan berpikir baik-baik tentang firman Allah yang menyatakan bahwa boleh jadi dalam keburukan istri kita itu terdapat kebaikan-kebaikan lainnya yang banyak. Jangan sampai keburukan akhlaq dari suami menyampaikan sang istri pada satu situasi dimana ia sangat menyesal dan berkata : "ANDAI AKU TIDAK MENIKAH DENGANNYA".

Padahal suatu pengandaian itu hanya akan membuka pintu syaithan.

Tabiat-tabiat Wanita diantaranya adalah : Pencemburu. Baik kepada ibu sang suami, saudara/saudari sang suami, wanita-wanita lain, dll. Perasa. Perasaannya melebihi akalnya sehingga kadang-kadang mudah marah. Suka Perhiasan. Istri membutuhkan pujian/sanjungan dari suami. Hargai pendapatnya, jangan egois. Sempatkan waktu untuk bermain-main dengan istri. Suami berhias/ bersolek untuk istri. Memberi istri hadiah. Main tarik ulur. Bersabar, jgn tergesa-gesa.

Setelah istri menunaikan kewajiban, penuhilah hak-haknya, karena kalau tidak, dia akan mencari haknya di tempat lain. Istri itu seprti wadah yang akan kekeringan jika tidak terus diisi air. Karena jika ia kekeringan, ia akan mencari di tempat lain yang bisa menghapus dahaganya. Ia akan mencari tempat curhat lain selain suami.

Firman Allah : "Hai orang2 yg beriman, sesungguhnya di antara istri2 mu dan anak2 mu ada yg mnjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kau trhdap mereka dan jika kamu memaafkan dan tdk memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" QS. At-Taghobun (64) : 14

merupakan nasihat bagi suami apabila ada masalah dengan istri maka : Maafkan dia (tidak memberikan sangsi atas kesalahan) Tidak menjelek-jelekkan dgn perkataan. Lupakan (maghfirah). Buka lembaran baru. Seorang wanita menikah untuk mendapatkan kebahagiaan, sakinah, ketenangan, bukan hanya kebutuhan biologis, bukan pula hanya uang. Hidup ini sangat singkat, jangan sampai di akhirat datang dengan keadaan tulang rusuk yang terjatuh.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | zoel | KUA
Copyright © 2013. Pelopor Pelayanan Berbasis IT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by KUA Klojen
Proudly powered by KUA Klojen